Saat
pertama kali melihat foto teman saya Helly di Instagram, saya langsung jatuh
hati dan ingin mengunjungi Gereja Merpati. Hal yang paling membuat saya
tertarik adalah bentuk eksterior bangunan gereja yang menyerupai burung bermahkota.
Saat memiliki waktu berlibur yang cukup panjang, saya langsung memasukan Gereja
Merpati di list tempat tujuan utama saya.
Berbekal
nekat, GPS, dan sinyal pas – pasan, saya dan teman – teman yang notabene belum
pernah kesini memberanikan diri berkelana mencari jalan menuju tempat ini. Untuk
mengunjungi gereja yang tersembunyi di balik hutan ini, ternyata tidak semudah
yang dibayangkan.
Medan
perjalanan cenderung bergelombang dan jalannya sempit. Dari parkiran mobil ke
tempat tujuanpun, kami harus berjalan kaki menaiki tangga yang memiliki derajat
kemiringan hampir 90 derajat. Sebetulnya ada sih fasilitas Jeep yang dapat sobat gunakan sebagai sarana transportasi menuju
gereja. Per orang dikenai tarif Rp 15.000,- Tapi mengingat budget yang minim dan banyaknya list
oleh – oleh yang perlu dibeli, akhirnya kami memutuskan untuk tetap berjalan
kaki. Here we go….
Di tengah
perjalanan, tetesan demi tetesan air hujan sudah mulai membasahi pipiku. Mau
lari, tapi nafas sudah ngos – ngosan karena banyaknya jumlah anak tangga yang
harus dilalui. Mau jalan perlahan, hujan semakin deras. Beruntung, di dekat
Gereja Merpati ada warung – warung kecil yang berjualan es kelapa muda dan mie
instan. Jadi kami bisa berteduh disana, sambil menunggu hujan reda.
Rumah doa yang
semakin popular berkat film AADC 2
ini terletak di dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah. Dari
Yogyakarta berjarak sekitar 45 km. Lokasinya tak jauh dari wisata Phuntuk
Setumbu. Bukit Rhema (nama lain gereja ini) tiap harinya selalu ramai
dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain untuk tempat wisata,
banyak pengunjung yang melakukan sesi prewedding,
bahkan menikah disini.
Harga tiket
parkir Rp 2.000/ motor, Rp 5.000/ mobil, tiket masuk Rp 15.000,- dengan harga
tersebut, sobat sudah dapat mencicipi ketela goreng gratis. Snack tersebut dapat sobat peroleh di café yang terletak di lantai 2.
Gereja ini
dikelola oleh warga setempat. Gereja ini memiliki banyak julukan. Beberapa
diantaranya Gereja Ayam, Gereja Chicken,
Gereja Bird, Gereja Dove, Pigeon Hill, dll. Padahal, gereja ini sebetulnya dibuat berbentuk
burung merpati yang melambangkan kedamaian.
Dulu
bangunan ini sempat digunakan sebagai tempat beribadah semua agama. Pernah juga
digunakan untuk tempat rehabilitasi bagi pecandu narkoba, orang gila, hingga
anak – anak cacat. Menurut salah seorang pemandu wisata, bangunan ini mulai
berdiri sejak tahun 1992.
Gereja ini
berukuran cukup besar. Dibagian dalamnya terdapat banyak ruangan besar dan
kamar – kamar berukuran 2x1 m tanpa jendela dan daun pintu. Ruangan tersebut digunakan
untuk meditasi diri maupun waktu teduh. Gereja ini terdiri dari beberapa
tingkat, berikut rangkumannya:
· Tingkat pertama: Langit – Langit Gereja
Yang membedakan interior ruangan ini dengan ruangan lainnya
adalah jendelanya yang berbentuk bunga – bunga dan hati. Terkesan sangat vintage. Bila jeli, sobat dapat melihat
motif salib pada langit – lagit bangunan.
· Tingkat kedua: Leher
Disini jendelanya bermotif jajargenjang. Sobat dapat melihat
ekor Gereja Merpati dari salah satu sisi jendela.
· Tingkat ketiga: Paruh
Paruh merpati berwarna merah merona, seperti warna lipstick. Disini sobat dapat menyaksikan golden
sunrise bila berkunjung dini hari.
· Tingkat keempat: Mahkota
Tempat ini adalah spot
foto terfavorit para pengunjung. Sobat dapat melihat hamparan sawah, gunung,
serta pemandangan alam yang begitu indah. Bila tidak tertutup kabut, sobat juga
dapat melihat Candi Borobudur dari kejauhan. Karena panjangnya antrian,
pengunjung yang datang dibatasi waktu kunjungannya, hanya sekitar 5 menit.
Idealnya, per sesi hanya diisi 5 – 7 orang.
Selain
bersantap siang atau membeli snack,
disini sobat juga dapat membeli oleh – oleh berupa kaos atau kerajinan tangan
khas Gereja Merpati. Sekian review perjalanan
saya di Gereja Merpati. Baca juga review
tempat wisata di Jogja lainnya, yang gak kalah seru pastinya…
- Debora
Komentar
Posting Komentar