Objek wisata di Bali memiliki keunikannya masing masing. Hal tersebut yang menjadi magnet bagi para pelancong, tak jemu – jemu mengunjungi Pulau Dewata. Di Bali terdapat banyak mata air yang dipercaya berfungsi sebagai tempat menyucikan diri, salah satunya Pura Tirta Empul Tampaksiring. Tirta Empul terletak di Jalan Tirta, Manukaya, Tampaksiring, Bali. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam lima belas menit untuk menuju tempat ini dari airport Ngurah Rai, Bali.
Tampaksiring
diambil dari nama sebuah kecamatan di kabupaten Gianyar. Konon katanya ada
seorang raja yang gagah perkasa, sakti mandraguna bernama Mayadanawa. Mayadanawa
mampu merubah wujudnya menjadi apapun yang ia kehendaki. Karena kesaktiannya,
ia menjadi sangat sombong dan jahat. Ia beranggapan dirinya adalah seorang dewa
dan menyuruh penduduk menyembah dirinya. Semenjak saat itu, rakyat menjadi
sangat sengsara. Wabah penyakit timbul dimana – mana.
Karenanya Bhatara
Indra mengirimkan pasukan untuk menghancurkan Mayadanawa. Singkat cerita Mayadanawa
kalah dalam perang. Ia pun berbuat licik. Pada malam hari, ia membuat mata air
beracun di dekat tempat pasukan Bhatara Indra beristirahat. Agar tidak
diketahui, ia berjalan mengendap – endap sambil memiringkan telapak kakinya. Tampaksiring
berasal dari kata tampak yang berarti telapak dan siring yang berarti miring.
Keesokan
harinya, pasukan Bhatara Indra banyak yang jatuh sakit karena meminum air
beracun tersebut. Kemudian Bhatara Indra menciptakan mata air penawar racun. Mata
air tersebut disebut Tirta Empul. Mengetahui hal itu, Mayadanawa bersembunyi
dengan merubah dirinya menjadi berbagai macam bentuk. Saat Mayadanawa merubah
dirinya menjadi batu paras, batu tersebut dipanah oleh Bhatara Indra. Akhirnya Mayadanawa
menemui ajalnya. Kematian Mayadanawa diperingati oleh masyarakat setempat
sebagai hari raya Galungan. Galungan memiliki makna “kemenangan Darma melawan
Adarma”.
Tirta Empul
digunakan para wisatawan untuk tempat pemandian, dan digunakan oleh pemeluk
agama Hindu untuk memohon tirta suci. Harga tiket masuk per orang Rp 15.000,-,
biaya parkir Rp 5.000,- per mobil. Agar dapat memasuki tempat wisata ini setiap
wisatawan wanita harus berpakaian tertutup dan sopan. Bila anda menggunakan
pakaian yang terbuka seperti hot pants atau mini dress, di pintu masuk anda
dapat menyewa kain penutup seharga Rp 30.000,- per orang. Bagi anda yang sedang
datang bulan, dilarang untuk memasuki tempat wisata ini.
Selain
sebagai tempat wisata, mata air Tirta Empul yang mengandung air tawar ini dimanfaatkan
oleh warga setempat sebagai sarana irigasi. Didekat mata air, terdapat kolam
ikan yang berukuran cukup luas. Ikan koki yang ada dikolam itu berukuran sangat
besar, sekitar 50 cm atau setara dengan panjang tungkai orang dewasa. Banyak
warga yang menjajakan oleh – oleh khas Bali di sekitar Pura ini.
Tirta Empul
lokasinya berdekatan dengan beberapa objek wisata lain seperti Gunung Kawi,
Mengening, dan Kebo Edan. Tak heran bila mantan presiden IR Soekarno mendirikan
istana kepresidenan disini. Istana kepresidenan tersebut dibangun pada tahun
1957 – 1960. Bangunan yang pertama kali dibangun adalah Wisma Merdeka dan Wisma
Yudistira. Selain sebagai tempat peristirahatan, pada tahun 2003 tempat ini
mengalami penambahan bangunan untuk sarana konfrensi dan resepsi tamu negara. Bangunan
ini dilengkapi pula dengan Balai Wantilan, yang digunakan untuk acara
pertunjukan kesenian tamu negara. Sekian ulasan mengenai Tirta Empul
Tampaksiring, Bali. Nantikan review mengenai berbagai tempat wisata menarik
lainnya….
- Debora
Komentar
Posting Komentar