Langsung ke konten utama

Review Kampung Coklat, Blitar



Masih diedisi perjalanan wisata kota Blitar. Hari ini saya akan mengajak anda mengeksplor tempat wisata Kampung Coklat. Saya mengetahui tempat ini pertama kali dari teman saya Vinda. Kampung Coklat terletak dikawasan kabupaten Blitar, Jalan Banteng Blorok 18, Desa Plosorejo, Kademangan Blitar. Sekitar 20 menit dari kota Blitar.

Sebelum singgah di Kampung Coklat, saya menyempatkan diri untuk browsing. Mencari tahu berbagai informasi terkait dengan tempat wisata ini. Melalui berbagai gambar maupun video yang saya lihat, nampak Kampung Coklat berada di area terbuka yang ditumbuhi dengan banyak tumbuhan coklat. Namun saya mendapati pemandangan yang sangat berbeda saat menginjakan kaki ke tempat ini. Kampung Coklat adalah tempat wisata indoor, yang memiliki area bermain anak di ruangan terbuka.






Bila kita melihat ke bagian langit – langit/atap tempat wisata ini, memang tampak seperti berada di ruangan terbuka. Hal tersebut disebabkan karena atap Kampung Coklat transparan seperti kaca. Cahaya ruangan sebagian besar didapat dari sinar matahari. Dilengkapi pula dengan cahaya temaram dari bola lampu yang bercahaya kuning, dengan tampilan klasik.

Awalnya, saya mengira seluruh pohon coklat yang ada di ruangan tersebut merupakan pohon coklat plastik. Seluruh tanaman coklat tampak sangat terawat. Warna daunnya sangat pekat seperti tanaman plastik. Setelah saya meraba daun dan buah coklat tersebut, saya dapati bahwa semua tanaman coklat yang ada di area tersebut adalah tumbuhan asli.

Di Kampung Coklat, selain dapat menikmati indahnya tanaman coklat, anda juga dapat mengikuti cooking class dan melihat area kebun pembibitan coklat. Pengunjung juga dapat menikmati santap makan maupun membeli buah tangan yang berbahan dasar coklat. Menu andalan Kampung Coklat diantaranya mie coklat, coklat (es/hangat), ice cream coklat, dan pisang coklat. Pengunjung juga dapat menikmati berbagai menu masakan Indonesia lainnya.

Rasa minuman coklat disini berbeda dengan minuman coklat pada umumnya. Terang saja, bahan coklatnya diambil langsung dari buah coklat yang sangat fresh. Buat anda yang ingin membeli ice cream coklat, saya sarankan datang lebih awal. Ice cream coklat disini banyak sekali peminatnya, jangan sampai kehabisan!

Pelayanan di Kampung Coklat terbilang cepat. Namun, karena banyaknya wisatawan dalam maupun luar kota, kita perlu antri beberapa menit untuk memesan makanan ataupun oleh – oleh. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Mie coklat, coklat (es/hangat) dan ice cream coklat dibandrol dengan harga Rp 8.000 per porsi. Sedangkan pisang coklat Rp 12.500,- per dus. Berikut saya rangkumkan pula produk – produk buatan Kampung Coklat yang dapat anda beli sebagai buah tangan kerabat anda. Apple chocolate 500gr, Apple chocolate biji love, bubuk coklat murni (100gr dan 500gr), chrispy chocolate, dark chocolate 67%, milk chocolate dan orange chocolate.

Tiket masuk Kampung Coklat Rp 5.000,- per orang. Tempat wisata ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum seperti rest area, mushola, toilet umum, dan fish spa. Diakhir pekan ada live music’nya juga lho… Bila anda ingin mengunjungi tempat wisata ini beramai – ramai bersama keluarga ataupun rombongan teman kantor, jangan khawatir! Tempat parkir disini sangat luas, dapat menampung banyak bus – bus pariwisata, maupun kendaraan pribadi.











Bila anda ingin belajar lebih jauh mengenai pengolahan biji kakao, diskusi dengan pakar budidaya tanaman coklat, hingga panen biji kakao, anda dapat membayar Rp 15.000,- hingga Rp 50.000,-. Tiket edukasi dapat dibeli di lokasi yang sama dengan loket tiket masuk.

Disekitar area Kampung Coklat, terdapat banyak penjual kaki lima yang menjajakan berbagai makanan khas Blitar, mulai dari makanan ringan seperti kripik ikan hingga buah belimbing. Jangan lupa tawar menawar harga saat hendak membeli.

Sebetulnya saya masih ingin mengeksplor lebih banyak berbagai tempat wisata yang ada di Blitar. Namun hujan deras mengguyur seluruh kawasan Blitar sore itu. Jadi kami memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami hari ini. Semoga dikesempatan mendatang, saya dapat kembali menjelajah berbagai tempat wisata lain yang ada di Blitar. - Debora

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Perjalanan Berdirinya PT. Bentoel International Investama di Museum Bentoel, Malang

                                                                                                          Bila mendengar kata “Bentoel”, yang terlintas dibenak sebagian besar orang pasti adalah brand rokok. Namun tahukah anda, bila bentoel juga merupakan nama umbi – umbian? Pada awal perjalanan usahanya mendirikan perusahaan rokok, Ong Hok Liong memberi beberapa nama untuk brand rokoknya seperti Boomerang, Kelabang, Kendang, Djeroek Manis, dan Toerki. Hingga suatu malam, Ong bermimpi melihat penduduk yang sedang memikul bentoel. Ia menganggap mimpi itu sebagai suatu wangsit. Lalu mengganti merk rokoknya menjadi Bentoel. Sejak saat itu, usahanya berkembang pesat. Bahkan pada akhir tahun 1960, PT. Bentoel International In...

Berenang Bersama Hiu di Rumah Apung Bangsring, Banyuwangi

Rumah Apung Bangsring patut sobat masukkan ke dalam list tempat wisata yang wajib dikunjungi, bila mampir ke Banyuwangi. Rumah Apung berukuran 27 x 7 meter ini merupakan area konservasi terumbu karang, biota laut dan ikan hiu anakan. Rumah Apung Bangsring berbentuk rumah singgah. Fasilitas yang terdapat di dalam rumah apung diantaranya 8 kolam keramba, 17 kano, 4 banana boat, beragam peralatan selam, dan toilet berjumlah 35 buah. Masing – masing keramba berukuran 3 x 3 meter. Tempat wisata ini dikelola oleh komunitas Bangsring Underwater. Anggota komunitas terdiri dari kumpulan nelayan tradisional Banyuwangi. Tempat wisata yang diresmikan pada tahun 2014 silam ini berada di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, dekat dengan kawasan Selat Bali. Letaknya sekitar 22 km dari pusat kota Banyuwangi, Jawa Timur. Patokan lokasi Pantai Bangsring dapat dilihat dari papan nama bertuliskan “Kelompok Nelayan Samudera Bakti” di dekat jalan masuk pantai. Jika ragu, sobat dapa...

PETRONAS Twin Towers Malaysia, Zest of A Nation

Foto – foto Menara Petronas, seringkali menghiasi gambar – gambar di kalender tahunan kita. Baik kalender duduk, maupun kalender gantung. Tapi tahukah sobat Petronas ternyata adalah singkatan kata dari Petroliam Nasional Bhd? Seperti yang dikatakan oleh Tun Dr. Mahathir Mohamad, selaku Former Prime Minister of Malaysia (1981 - 2003) “As an internationally recognised landmark, the Petronas Twin Towers symbolise the courage, ingenuity, initiative, and determination, energy, confidence, optimism, advancement and zest of a nation”. Gedung ini mewakili simbol Malaysia sebagai negara yang cinta akan kebudayaan dan optimis akan kehidupan mendatang. Gedung kembar bertingkat yang menjadi icon Malaysia ini, selesai dibangun pada tahun 1998. Bila kita melihat secara seksama, dari kejauhan Menara Petronas tampak seperti huruf M. Pemilihan huruf M tersebut, memiliki arti multicultural background didalam satu kesatuan negara Malaysia. Menara Petronas dinobatkan sebagai gedung kembar te...