Langsung ke konten utama

Memandang Awan dari Coban Rais, Batu



Batu Flower Garden (BFG), Coban Rais, Batu adalah salah satu tempat wisata yang akhir – akhir ini sangat hits di kalangan pecinta travelling. Terutama anak muda di kawasan Malang, Batu dan sekitarnya. Terpampang berbagai spot foto BFG hampir di seluruh sosial media teman - teman saya. Hal tersebut lantas membuat saya penasaran dan ingin mengenal lebih jauh tentang BFG yang terletak di Desa Oro – Oro Ombo, Batu, Jawa Timur. Lokasinya ada di dekat Peternakan Kuda Mega Star.




Objek wisata ini baru saja diresmikan pada Desember 2016. Walaupun masih terbilang baru, BFG selalu ramai dikunjungi wisatawan apalagi saat weekend dan highseason. Saya dan teman – teman sengaja berangkat lebih awal untuk mengunjungi BFG. Dibenak saya, wisatawan BFG pada pagi hari belum begitu banyak. Kira – kira pukul 10.00 WIB, kami menginjakan kaki disana. Namun jauh diluar dugaan, pengunjungnya sudah sangat membludak. Hampir seluruh area parkir sudah dipenuhi dengan mobil, kendaraan roda dua, lengkap dengan bus pariwisata dari berbagai kota. Beruntung, kami masih mendapat tempat parkir kosong.

Dari tempat parkir menuju spot foto, membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk pejalan kaki. Anda juga dapat menggunakan jasa ojek motor dengan harga Rp 15.000,- per orang. Harga tiket masuk Coban Rais Rp 10.000,- per orang. Harga tiket parkir motor Rp 2.500,- per motor dan Rp 5.000,- per mobil. Bagi pengunjung yang ingin berfoto di berbagai spot yang ada di BFG, dapat membeli tiket terlebih dahulu di loket.

Harga satu tiket BFG Rp 25.000,-. Dengan tiket tersebut, pengunjung mendapatkan fasilitas untuk berfoto di spot foto love dan taman bunga. Terdapat pula berbagai spot foto lain seperti hamog, sepeda udara, I love u, pohon pinus, dan masih banyak yang lainnya. Bila ingin berfoto di spot selain love dan taman bunga, pengunjung dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 10.000,- hingga Rp 15.000,- per spotmya. Pengunjung yang membawa kamera selain kamera hp, dikenai biaya sebesar Rp 10.000,- per kamera.


Fasilitas lain yang didapatkan para pengunjung di Coban Rais adalah adanya fotografer yang sudah stanby di masing - masing spot foto yang siap sedia memfoto setiap pengunjung. Di setiap spot, setiap wisatawan akan difoto 3x. Pada akhir kunjungan wisata, anda dapat mengcopy satu softfile foto dari 3 foto tersebut dengan menggunakan hp ataupun flashdisk di loket, tempat pembelian karcis. Bagi anda yang lupa membawa kabel data, jangan khawatir, anda dapat meminjam kabel data disana. Bila anda ingin mengcopy lebih dari satu softfile foto, akan dikenai biaya tambahan sebesar Rp 5.000,- per soft file foto. Hmmm…. Cukup menguras isi kantong sih, tapi sepadan kok dengan hasil foto dan pemandangan alamnya yang sangat asri.

Karena banyaknya wisatawan, tak jarang pengunjung harus rela antre sekian menit untuk berfoto dari satu spot ke spot yang lain. Mengingat medan perjalanan yang cukup jauh dan adanya beberapa spot foto yang cukup ekstrim saya menyarankan untuk menggunakan alas kaki senyaman mungkin (sangat disarankan menggunakan sepatu kets). Gunakan tabir surya, kenakanlah jaket, topi atau payung agar tidak kepanasan saat menunggu giliran berfoto. Jangan lupa membawa air minum.

Setelah puas berfoto – foto di area BFG, bagi para pecinta alam anda dapat melanjutkan perjalanan untuk melihat air terjun Coban Rais yang letaknya sekitar 3,5 km (1.5 jam berjalan kaki) dari BFG. Dari seluruh spot foto, spot favorit saya jatuh pada pohon pinus. Di spot ini selain dapat berfoto dari atas ketinggian, saya juga dapat memandang indahnya awan, pepohonan yang rindang dan keindahan alam Coban Rais dari atas gardu kayu. - Debora

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETRONAS Twin Towers Malaysia, Zest of A Nation

Foto – foto Menara Petronas, seringkali menghiasi gambar – gambar di kalender tahunan kita. Baik kalender duduk, maupun kalender gantung. Tapi tahukah sobat Petronas ternyata adalah singkatan kata dari Petroliam Nasional Bhd? Seperti yang dikatakan oleh Tun Dr. Mahathir Mohamad, selaku Former Prime Minister of Malaysia (1981 - 2003) “As an internationally recognised landmark, the Petronas Twin Towers symbolise the courage, ingenuity, initiative, and determination, energy, confidence, optimism, advancement and zest of a nation”. Gedung ini mewakili simbol Malaysia sebagai negara yang cinta akan kebudayaan dan optimis akan kehidupan mendatang. Gedung kembar bertingkat yang menjadi icon Malaysia ini, selesai dibangun pada tahun 1998. Bila kita melihat secara seksama, dari kejauhan Menara Petronas tampak seperti huruf M. Pemilihan huruf M tersebut, memiliki arti multicultural background didalam satu kesatuan negara Malaysia. Menara Petronas dinobatkan sebagai gedung kembar te...

Must Visit! Chocolate Kingdom, Singapore

Suka makan coklat? Tempat ini wajib banget sobat kunjungi bila sedang berlibur di Singapore. Sesuai dengan namanya, Chocolate Kingdom menjual berbagai macam coklat dan kopi. Varian rasa, bentuk dan ukurannya pun beragam. Cocok banget dijadikan oleh – oleh, karena banyak varian rasa coklat yang belum dijual di Indonesia. Harganya premium mulai dari 3$, soal rasa gak usah ditanya deh, ENAK BANGEEETT!!! Kemasan coklat baik, jadi bila coklat leleh terkena panas, sobat tinggal memasukan ke lemari pendingin, bentuk coklat akan kembali seperti semula. Disetiap varian rasa coklat yang dijual, terdapat tester yang dapat sobat coba GRATIS!!! Hal tersebut untuk memudahkan sobat dalam memilih coklat mana yang paling sesuai dengan selera sobat. Kesukaanku coklat tiramisu, coklat putih dan coklat durian. Selain coklat disini aku juga membeli kopi durian, untuk oleh – oleh keluarga di Indonesia. Apa coklat kesukaanmu? Sambil berbelanja coklat, coba deh tengok kearah kotak hias kaca ...

Berenang Bersama Hiu di Rumah Apung Bangsring, Banyuwangi

Rumah Apung Bangsring patut sobat masukkan ke dalam list tempat wisata yang wajib dikunjungi, bila mampir ke Banyuwangi. Rumah Apung berukuran 27 x 7 meter ini merupakan area konservasi terumbu karang, biota laut dan ikan hiu anakan. Rumah Apung Bangsring berbentuk rumah singgah. Fasilitas yang terdapat di dalam rumah apung diantaranya 8 kolam keramba, 17 kano, 4 banana boat, beragam peralatan selam, dan toilet berjumlah 35 buah. Masing – masing keramba berukuran 3 x 3 meter. Tempat wisata ini dikelola oleh komunitas Bangsring Underwater. Anggota komunitas terdiri dari kumpulan nelayan tradisional Banyuwangi. Tempat wisata yang diresmikan pada tahun 2014 silam ini berada di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, dekat dengan kawasan Selat Bali. Letaknya sekitar 22 km dari pusat kota Banyuwangi, Jawa Timur. Patokan lokasi Pantai Bangsring dapat dilihat dari papan nama bertuliskan “Kelompok Nelayan Samudera Bakti” di dekat jalan masuk pantai. Jika ragu, sobat dapa...