The
Bagong Adventure yang lebih dikenal dengan sebutan Museum Tubuh adalah museum unik
yang lokasinya terletak di Jalan Kartika No. 2, Batu, Malang. Museum ini
merupakan museum tubuh manusia pertama di Indonesia yang juga terbesar di
kawasan Asia. Museum ini terletak dikawasan yang sama dengan Jatim Park 1.
Museum Tubuh dibangun di atas lahan seluas 1 hm, yang terdiri dari 6 lantai.
Tiap lantainya dilengkapi dengan lift.
Eksterior
Museum Tubuh berbentuk bagong (salah satu tokoh dalam cerita pewayangan Jawa)
yang sedang membuka mulutnya lebar – lebar. Pintu masuk Museum Tubuh menyerupai
bentuk mulut manusia. Diantara empat sekawan Bagong, Semar, Petruk dan Gareng,
Bagong yang dipilih untuk mewakili Museum Tubuh karena Bagong memiliki filosofi
Pintar, cerdik dan lucu.
Di
area pintu masuk utama, loket dan café gigi akan penyambut anda. Seperti
namanya, semua bangku yang ada di café gigi berbentuk seperti gigi manusia. Loket
pembayarannya menyerupai bentuk mulut. Café gigi menyajikan berbagai makanan
dan minuman sehat.
Menurut
saya museum ini total banget. Bagaimana tidak, tidak hanya warna, tekstur seluruh
interior yang ada di dalam Museum Tubuh didesain sangat mirip dengan bentuk organ
tubuh manusia. Disetiap ruangan, disediakan berbagai simulasi media elektronik mulai
dari televisi yang berisi video pendek hingga headset, dan berbagai alat peraga
lainnya untuk mendukung zona didalamnya.
Interior
Museum Tubuh di dominasi dengan warna merah, yang dikondisikan sesuai dengan
tubuh manusia yang keseluruhannya dialiri darah. Hal tersebut membuat
pengunjung yang datang seolah – olah sedang berada di dalam tubuh manusia. Museum
Tubuh dibagi menjadi zona otak, zona gigi, zona mata, zona telinga, zona mulut,
zona hidung, zona tulang, zona jantung, zona hati, zona paru – paru, zona usus
besar, zona usus halus, zona lambung, pembuluh darah dan zona ginjal. Ada pula
ruang pengetahuan tambahan seputar tubuh manusia dan cinema 3D. Harga tiket
masuk Rp 40.000,- per orang (weekday) dan Rp 60.000,- per orang (weekend dan
high season). Museum Tubuh buka setiap harinya pukul 08.30 – 16.30.
Disetiap
ruangan terdapat sedikitnya satu orang guide. Mereka akan menjelaskan secara
terperinci mengenai fungsi organ tubuh, berbagai macam penyakit pada organ
tubuh tersebut dan penyebabnya, dan masih banyak lagi. Pengunjung juga bebas
melakukan interaksi bertanya jawab bila ada penjelasan yang kurang jelas.
Durasi kunjungan pengunjung pada setiap zona dibatasi kurang lebih 10 menit.
Selain sebagai sarana edukasi dan tempat
wisata, di lantai 6 pengunjung juga mendapatkan fasilitas tambahan checkup dan
konsultasi gratis. Check up kesehatan meliputi:
- - Cek tinggi dan berat badan
- - Cek darah: tekanan darah, golongan
darah, kolestrol, asam urat, gula darah, lemak tubuh
-
- Osteoporosis
- - Pemeriksaan mata
Setiap
pengunjung dapat memilih dua dari berbagai cek darah yang disediakan. Tentunya
cek kesehatan dan konsultasi kesehatan disini ditangani oleh pihak medis yang
ahli dibidangnya.
Informasi
terakhir dari saya yang tidak kalah menariknya dari informasi sebelumnya. Di
Museum Tubuh anda dapat melihat cadaver. Cadaver adalah pajangan jenazah manusia yang diawetkan melalui proses plastinasi yang
digunakan untuk sarana pembelajaran anatomi tubuh manusia. Pada proses plastinasi, kandungan air dan lemak tubuh diganti dengan bahan
khusus yang membuat jenazah manusia tidak berbau, tidak berbusuk dan dapat
mempertahankan sebagian besar bentuk aslinya. Di ruangan
cadaver pengunjung dilarang mengambil gambar. Waktu kunjungan dibatasi 10 menit
per 10 orang. Hanya ada dua museum di seluruh dunia yang menyediakan cadaver,
dan salah satunya ada di Batu, Malang, Indonesia. Tambah bangga kan jadi orang
Indonesia…
Di dekat
pintu keluar, terdapat poster raksasa yang bertuliskan ”Jagalah pabrik anda,
karena ia adalah aset berharga milik anda seorang dan satu - satunya” yang
selalu menghimbau setiap pengunjung Museum Tubuh untuk senantiasa menjaga
kesehatan.
Hal
yang paling saya suka di Museum Tubuh adalah ruangan tempat berfoto yang
menyerupai ruang operasi. Ruangan tersebut dilengkapi dengan jas dokter, lampu
bedah, dan meja konsultasi pasien. Serasa jadi dokter bedah sungguhan, hehehe…
Dengan
adanya Museum Tubuh, siswa lebih mudah dalam memvisualisasikan bentuk – bentuk
organ tubuh manusia. Terutama untuk meningkatkan pengetahuan yang menunjang mata
pelajaran biologi. Tak heran bila sebagian besar pengunjung Museum Tubuh adalah
anak – anak.
- Debora
Komentar
Posting Komentar