Kampung Warna – Warni Jodipan akhir – akhir ini sangat hits ditelinga para pecinta travelling. Kampung Jodipan terletak di Jalan IR. H. Juanda, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Belimbing, Malang. Lokasinya kurang lebih 500m dari (sebelah kanan / selatan) Stasiun Kota Malang. Menurut saya hal yang paling menarik dari kampung ini adalah warna bangunan yang colorful dan berbagai lukisan mural 3D yang memiliki konsep sangat unik. Sekilas, tempat ini tampak seperti bangunan yang ada di Desa Favela, Rio de Janeiro, Brasil, Italy. Tempat ini sangat cocok untuk lokasi photoshoot ataupun sekedar jalan – jalan santai bersama kerabat terdekat. Setiap harinya, tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Delapan
orang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
yang mencetuskan ide untuk mendekorasi ulang kawasan kumuh di Jodipan menjadi
kampung penuh warna. Dalam pelaksanaannya, mereka bekerjasama dengan Indana Paint
yang menyalurkan dana untuk proyek mereka yang diberi nama “Decofresh Warnai
Jodipan”. Ada 17 warna cat yang digunakan untuk mewarnai Kampung Jodipan.
Proses
pengecatan Kampung Jodipan dilakukan oleh banyak pihak, baik warga setempat, seniman
kota Malang, hingga kalangan TNI AU. Bila kalian beruntung, saat kalian
mengunjungi Kampung Jodipan, kalian dapat bertemu dan berbincang – bincang pula
dengan para seniman mural tersebut. Mereka juga berbaik hati lho untuk
memberikan masukan gaya, saat kita hendak berselfie dengan mural mereka.
Ada banyak
spot menarik untuk berfoto – foto ria. Mulai dari jembatan Embong Brantas,
dinding warna – warni, Lorong Payung, Pagar Reggae, hingga pemandangan di tepi
sungai. Salah satu spot yang paling iconic di Kampung Jodipan adalah tembok yang
dicat dengan warna pink dan biru muda. Spot ini menjadi spot favorit bagi para
pasangan muda – mudi yang berkunjung kesini.
Nggak
cuma tembok bermural saja yang berwarna - warni, tangga hingga atap rumah warga
di kampung ini juga dicat warna – warni, totalitas banget ya. Buat kalian yang
baru pertama kalinya mengunjungi tempat ini, gk perlu khawatir tersesat atau
bingung saat hendak mencari lokasi mural untuk berfoto, karena warga setempat
dengan senang hati akan memberi tahu kita berbagai titik mural disini.
Tidak hanya
warna rumah – rumah di Kampung Jodipan saja yang berubah, namun ekonomi
masyarakat setempat juga menjadi lebih baik. Kesadaran masyarakat setempat akan
kebersihan lingkungan seperti pentingnya membuang sampah pada tempatnya juga
meningkat.
Awalnya,
tempat wisata ini bebas biaya, hanya dikenakan uang parkir Rp2000,- per motor, Rp
5000,- per mobil, dan Rp 15,000,- hingga Rp 25,000,- untuk bus pariwisata. Seiring
dengan berjalannya waktu, setiap wisatawan dikenai biaya tiket masuk Rp2000,-
per orang. Biaya tersebut digunakan untuk perawatan, inovasi mural, maupun biaya
kebersihan Kampung Jodipan. Tiket masuk berbentuk sticker yang dapat dijadikan
kenang - kenangan. Bagi kalian yang ingin mengunjungi Kampung Jodipan dengan
menggunakan angkutan umum, kalian dapat menggunakan angkutan ABG/ABH, AJG/AJH,
AMG/AMH, dan MT.
Saya sudah beberapa
kali berwisata di Kampung Jodipan. Setiap kali saya kesana, saya amati pihak Jodipan
selalu melakukan berbagai inovasi, baik dari gambar mural yang terus di update
maupun di cat ulang, penambahan berbagai ornament untuk mempercantik eksterior
kampung seperti penambahan papan petunjuk jalan, payung warna – warni, caping,
hingga berbagai inovasi kuliner.
Saran saya
untuk kalian hendak mengunjungi Kampung Jodipan, hormati warga setempat, jagalah
kebersihan, buang sampah pada tempatnya dan jangan mengotori tembok. Jangan
naik ke atas rel kereta, bahaya! Jangan menyebrangi sungai! Arus sungai deras,
licin, dan agak dalam. Berhati – hatilah saat ingin berselfie di area jembatan.
Wisatawan dapat terserempet kendaraan yang melintas, dan awas copet.
Waktu berpariwisata
terbaik pukul 07.00 – 10.00 dan pukul 15.30 – 17.00. Panas sinar matahari tidak
begitu menyengat dikulit dan efek cahaya yang dihasilkan pada saat berfoto juga
tampak lebih soft dan natural. Pada pagi hari, biasanya pengunjung tidak
seramai sore hari. Jadi, bila kalian ingin selfie, tidak perlu mengantri
terlalu lama. Disebelah kiri Kampung Jodipan ada Kampung Tridi (3D) dengan
konsep hampir serupa. Jika kamu memiliki waktu luang, sesudah dari Kampung
Jodipan kamu dapat berjalan kaki mengunjungi Kampung Tridi.
- Debora –
Komentar
Posting Komentar