Borobudur adalah tempat wisata yang selalu menjadi jujugan utama tiap tahunnya saat saya duduk di bangku SD. Semenjak berkuliah di Malang, sudah lama sekali saya tidak menjejakan kaki ke tempat ini. Setelah sekian lama, akhirnya saya kembali berkesempatan mengunjungi tempat ini lagi.
Candi berumur ratusan tahun ini terletak di Jalan Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Perlu sobat tau Candi Borobudur adalah candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat, Kamboja. Jam bukanya tiap hari pukul 06.00 – 17.00 WIB.
Bandara terdekat dengan candi ini adalah Bandara Adisucipto, Yogyakarta. Pelabuhan terdekat adalah Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Stasiun terdekat adalah Stasiun Tugu. Terminal terdekat adalah Terminal Borobudur. Sedangkan tol terdekat adalah Exit Bawen (Tol Semarang - Solo).
Candi ini pernah diakui UNSCO sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia. Candi kebanggaan bangsa Indonesia ini yang selalu ramai dipadati turis lokal maupun mancanegara di berbagai kesempatan. Siapapun yang berkunjung kesini pasti akan dibuat takjub dengan kemegahan arsitekturnya.
Meskipun sangat termasyur di mata dunia, harga tiket masuk Candi Borobudur sangat terjangkau. Harga hanya dibandrol Rp 40.000/ per orang untuk wisatawan domestik, wisatawan asing Rp 25 USD/ per orang. Menurut Tijo, pemerintah memberikan subsidi pada wisatawan domestik. Sehingga harga tiket masuk lebih murah ketimbang harga tiket wisatawan mancanegara.
Rombongan wisatawan umum mendapatkan potongan sebesar 10%, dengan jumlah rombongan minimal 30 orang. Diskon berupa voucher tiket masuk gratis. Sedangkan rombongan pelajar mendapatkan diskon 10%, untuk rombongan minimal 20 orang.
Rombongan pelajar mendapatkan dispensasi biaya dengan mengajukan surat permohonan dispensasi. Surat tersebut ditujukan ke Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur. Surat harus di tandatangani kepala sekolah dan disertai stempel sekolah. Pada surat tersebut harus dicantumkan hari, tanggal kunjungan dan jumlah peserta.
Dari kunjungan terakhir saya pada tahun 2004 silam, banyak perubahan signifikan yang saya lihat disini. Yang paling mencolok adalah penambahan fasilitas berupa sepeda dan kereta kelinci yang dapat sobat gunakan untuk mengelilingi candi, serta fasilitas jalan – jalan sambil menunggangi gajah.
Candi berarsitektur Budhis ini sudah ada sejak dinasti Syailendra (760 – 830M). Diperkirakan pembangunan candi sekitar 100 tahun lamanya. Konon, batu – batu candi ini hanya direkatkan dengan putih telur. Dalam sejumlah catatan, candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Beliau adalah Gubernur Jendral Inggris di Pulau Jawa.
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, terdiri dari 10 tingkat. Masing – masing berukuran 123 x 123 meter, tingginya 34,5 meter. Disini terdapat 1460 relief dan 504 stupa Budha. Setiap tingkatan menggambarkan kehidupan manusia yang memiliki kisahnya masing - masing. Enam tingkat paling bawah stupanya berbentuk bujur sangkar. Tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran. Tingkat tertinggi berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat.
Pada bagian paling dasar terdapat tingkatan Kamadhatu. Tingkatan ini menggambarkan manusia yang masih terikat nafsu. Pada tingkatan kedua Rupadhatu, melambangkan manusia yang telah melepaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk.
Selanjutnya Arupadhatu, disini Budha diletakan pada stupa yang berlubang. Hal ini melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa dan bentuk. Bagian paling atas Arupa, menggambarkan nirwana tempat Budha bersemayam.
Relief yang tergambar di bebatuan tembok candi menceritakan kisah Ramayana, Jataka, hingga menggambarkan keadaan masyarakat kala itu. Cerita dari setiap tingkatan akan terbaca runtut bila dilihat searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi ke kanan). Keseluruhan relief di Candi Borobudur mencerminkan ajaran Budha.
Candi ini juga memiliki misteri yang belum terpecahkan hingga sekarang, diantaranya:
Proses Pembangunan Candi Borobudur
Sobat bisa bayangin gak sih, bagaimana membangun candi sebesar ini tanpa menggunakan peralatan canggih termasuk fondasi tanam, tapi bangunannya bisa kokoh hingga sekarang?
Ufo di relief Candi Borobudur
Ada gambar piringan melayang di relief Candi Borobudur. Apakah pembangunan Candi Borobudur dibantu alien? Ada yang mengatakan simbol tersebut menggambarkan tujuh permata raja (chakravartin). Tujuh permata tersebut terdiri dari kuda (Asvaratna), Cakraratna (roda emas), gajah (hastiratna) dan Maniratna (permata harapan). Hal tersebut ada dalam ilmu kosmologi Buddha. Soal kebenarannya, who knows?
Kunto Bimo
Kunto Bimo adalah patung Buddha dalam posisi Dharmachakra yang berada dalam stupa. Menurut mitos,”Barangsiapa yang dapat menyentuh arca dalam stupa, segala keinginannya akan terkabul dan mendapatkan keberuntungan”. Para pria disarankan menyentuh kelingking ataupun jari manis. Sedangkan kaum hawa disarankan menyentuh jari kaki. Apakah sobat juga pernah merogoh stupa melalui lobang berbentuk belah ketupat ini? Bila iya, yuk share pengalaman sobat di kolom komentar!
Danau Purba
Menurut sejarah, dahulu kala ada sebuah danau purba seluas 8 km yang bermuara dari Sungai Pacet di kaki Bukit Tidar, Mertoyudan hingga kaki Gunung Menoreh. Analisis tersebut dilihat dari penyebaran endapan lempung hitam yang berasal dari material vulkanik dan bebatuan. Citra satelit juga menunjukan aliran sungai yang bermuara pada danau tersebut. Namun sekarang danau tersebut sudah menjadi daratan. Mungkin atas dasar itu juga konsep Candi Borobudur dibuat mirip bunga teratai.
Arca Singa Urung
Singa urung diambil dari istilah Bahasa Jawa, artinya harimau gagal. Arca ini berada di sebelah kiri dan kanan tangga masuk candi. Konon, siapapun yang menyentuh arca ini akan mengalami kegagalan. Pasangan kekasih dihimbau untuk menjauhi arca ini agar terhindar dari gagalnya hubungan yang sedang dijalin.
Arsitek Borobudur
Arsitek Borobudur adalah Gunadharma. Ia dikenal memiliki kecerdasan diatas rata – rata dan sangat teliti. Masyarakat setempat percaya Gunadharma menjelma menjadi gunung Menoreh, yang terletak di dekat Candi Borobudur. Jika dilihat dari kejauhan, pegunungan tersebut tampak seperti tubuh manusia yang sedang berbaring.
Relief Tersembunyi
Ternyata Candi Borobudur menyimpan panel relief lain yang tertutup oleh kaki candi. Panel relief tersebut disebut Karmawibhangga. Relief ini pertama kali ditemukan oleh arkeolog JW Yzerman pada tahun 1885. Pada tahun 1891 Kasiyan Chepas membongkar bagian relief tersebut, memotretnya satu – per satu, lalu menutupnya lagi seperti semula.
Jam Raksasa
Selain digunakan sebagai tempat peribadatan umat beragama Buddha, candi ini diperkirakan juga berhubungan dengan astronomi. Hal ini tampak dari adanya ukiran relief matahari, bulan dan bintang. Hal tersebut membuktikan bangsa Indonesia sudah memanfaatkan ilmu astronomi sejak zaman dahulu kala.
Selain
melihat keindahan arca, sobat juga dapat mengenal Candi Borobudur lebih dalam
dengan mengunjungi Museum Karmawibangga dan Museum Samuderaraksa. Disini juga
terdapat beberapa fasilias umum yang dapat digunakan diantaranya: pusat
informasi, tempat parkir kendaraan, toilet dan mushola.
Oh ya.. di
pelataran Candi Borobudur ada banyak badut unyu lho…. Mulai dari badut yang menyerupai
tokoh wayang hingga badut kartun seperti pokemon, doraemon, dan ironman
semuanya dapat sobat temukan disini. Badut – badut tersebut dapat sobat ajak
berselfie ria, dengan tarif foto sukarela.
Cuaca di
kawasan candi Borobudur cenderung tropis. Saran saya, gunakanlah jaket dan pakaian
lengan panjang berbahan katun. Bawalah topi dan payung bila dirasa perlu. Bila
payungnya tertinggal, sobat dapat menyewa payung yang ditawarkan di pelataran
candi dengan harga yang berkisar antara Rp 5.000 – Rp 10.000/ per payung.
Tak lupa gunakanlah
sunblock untuk melindungi kulit sobat
dari sengatan panas matahari. Mengingat area kompleks candi yang cukup luas,
gunakanlah alas kaki yang nyaman digunakan untuk menempuh perjalanan jarak
jauh.
Bila sobat
ingin menginap di kawasan Borobudur, terdapat banyak pilihan hotel dengan harga
yang bervariatif. Beberapa diantaranya Hotel Bhumi Sambhara, Hotel Lotus 1
Guest House and Restaurant, Ardian Hotel Borobudur, Rajasa Hotel Borobudur, dan
Omah Garengpoeng Guest House.
- Debora
Komentar
Posting Komentar