Langsung ke konten utama

Nuansa Hotel Tugu Malang



Hotel Tugu Malang terletak di Jalan Tugu Nomer 3, Malang. Hotel ini berada tepat di depan bundaran Tugu Malang. Bila dilihat sekilas dari tampak depannya, hotel ini tampak serupa dengan hotel pada umumnya. Namun bila sobat melihat lebih dekat, Hotel Tugu menawarkan nuansa dan konsep yang berbeda dengan hotel lain.

Saat pertama kali memijakkan kaki di pelataran hotel, sobat akan disambut oleh pepohonan rindang dan udara sejuk khas kota Malang. Saat memasuki loby hotel, sobat seolah akan digiring mesin waktu ke nuansa Malang tempo doeloe.

Aneka pernak – pernik khas Indonesia seperti ukiran kayu, patung pahatan batu dan lukisan menambah daya tarik hotel ini. Menurut saya, hotel ini sangat klasik dan elegan. Penerangan cahaya lampu yang temaram menambah kesan romantis hotel. Pecinta vintage dan sejarah pasti akan betah banget melihat berbagai koleksi berharga disini.

Jumlah kamar di hotel bintang lima berlantai tiga ini, hanya 49 kamar saja. Namun tipe kamarnya bervariatif dan mengusung tema yang unik. Diantaranya Executive Deluxe, The Zamrud Of East Java Suite, Babah Suite, Devata Suite, Honey Moonlight Suite, Raden Saleh Suite, Superior Deluxe, dan Aspara Suite.

Fasilitas yang tersedia di setiap kamar hotel hampir sama. Antara lain free wifi, AC, TV, balkon, mini bar, dan penghangat air untuk membuat teh atau kopi. Sobat yang suka dipijat, dapat memesan layanan pijat di kamar pada pihak hotel. Tarif yang ditawarkan per malam untuk kamar disini berkisar antara Rp 665.000,- hingga Rp 1.192.000,-.

Hotel ini dilengkapi dengan taman, kolam renang dan fasilitas spa untuk memanjakan tubuh. Lengkap dengan perpustakaan yang menyimpan koleksi buku, yang sayang untuk dilewatkan. Sobat juga dapat menyewa sepeda yang dapat digunakan untuk berjalan – jalan mengitari area hotel.

Restoran Melati, restoran hotel ini tak kalah uniknya. Restoran yang buka 24 jam tiap harinya ini, terletak di samping kolam renang. Ada dua pintu masuk. Pintu untuk tamu hotel dan pintu untuk tamu umum yang makan disini. Tamu yang datang akan disuguhi dengan live music, dengan banyak pilihan lagu.

            Restoran terbagi dalam beberapa tema ruangan. Soekarno’s Room adalah tempat makan yang di dominasi dengan benda – benda bernuansa nusantara. Benda – benda tersebut identik dengan orang pertama Indonesia, mantan Presiden Ir. Soekarno. Beberapa diantaranya lukisan potret diri Ir. Soekarno, lukisan potret diri Fatmawati, serta lambang garuda raksasa yang terbuat dari kayu.



Yang kedua Babah Room. Ruangan ini bertema pecinan. Sobat akan menemukan berbagai ornament berupa lukisan, ukiran, hingga patung khas Tiongkok. Sedikit berbeda dengan desain interior ruangan lainnya yang bercorak warna merah, coklat dan putih, ruangan ini juga di dominasi dengan warna hijau cerah. Sobat akan merasakan sentuhan magis, sembari menikmati santap makan sobat disini.



Yang terakhir adalah The Sugar Baron Room. Di ruangan ini sobat akan menyaksikan lukisan Oei Hui Lan. Putri dari raja gula Semarang, Oei Tiong Ham. Oei Tiong Ham merupakan orang terkaya di Asia Tenggara pada abad ke - 19. Lukisan tersebut sangat termasyur dan identik dengan Hotel Tugu.



Pada lukisan berwarna monokrom tersebut, tergambar seorang wanita yang memiliki tatapan mata tajam kearah siapapun yang melihatnya. Rambut panjang berwarna hitam pekat dengan panjang nyaris menyentuh kaki, berpakaian putih gading, tampak berdiri membelakangi sebuah cermin. Bila dilihat sekilas, lukisan tersebut akan membuat sobat terperangah dan gentar. Lukisannya benar – benar tampak hidup.

Sebelum meninggal Oei Hui Lan sempat menulis sebuah buku berjudul “No Feast Last Forever”. Buku tersebut menceritakan kisah hidupnya yang bergelimang harta. Buku tersebut mengajarkan pada kita tentang arti kehidupan. Harta tidak dapat membeli kebahagiaan.

Untuk urusan kelezatan menu makan disini, gak perlu diragukan lagi. Masakan disini dibuat dengan resep tradisional, seperti masakan buatan rumah. Menunya di dominasi oleh menu masakan khas Indonesia.



Sedikit informasi tambahan nih, dulu ada resto yang khusus menjajakan masakan Italia juga. Namun sekarang disatukan dengan Restoran Melati. Jadi cita rasa masakan Italia disini juga yummy pastinya...

Nih beberapa menu best sellernya sop buntut, rawon, bakmi rebus bang samin, ayam gula merah dan aneka olahan ikan segar. Hmm… porsinya besar banget, sambelnya juga enak. Sama dengan menu makanan, ukuran minuman disini porsinya juga jumbo. Beberapa menu minuman disini diantaranya es sirsak kelapa muda dan es campur tugu.

Sesudah makan jangan lupa untuk berkeliling di Endless Love Avenue to The Sahara atau lebih dikenal dengan sebutan Lorong Cinta. Lorong ini sebenarnya adalah koridor penghubung ke L’Amour Fou. Penataan lampu dan selendang transparan berwarna – warni, benar – benar membuat lorong ini tampak cantik. Lorong berujung pada sebuah replika lukisan Kiss. Master piece dari Vienna, Pablo Picasso. Konon, pasangan yang bergandengan tangan di lorong ini cintanya tak akan terpisahkan.

Sempatkan pula untuk melihat Ban Lam Wine Shop and Bar. Ruangan ini memamerkan berbagai benda antik karya seniman lokal berupa guci, keris, wayang, lukisan, dan kalender zaman Belanda. Entah mengapa, hampir di seluruh sudut – sudut gallery ini berhiaskan bunga sepatu berwarna merah. Berbagai benda unik disini kebanyakan adalah koleksi pribadi dari pemilik Hotel Tugu. Saya benar – benar dibuat takjub oleh berbagai koleksi yang dimiliki Hotel Tugu.

Buat sobat yang suka mengemil, bisa mampir ke Roti Tugu Bakery dan Tugu Tea House. Roti yang ditawarkan disini selalu fresh setiap paginya, tanpa menggunakan bahan pengawet. Ice cream dan steak disini juga patut dicoba. Tugu Tea House juga merupakan tempat meeting yang biasanya selalu ramai dikunjungi pada pukul 16.00 – 18.00 WIB. Sedikit berbeda dengan Roti Tugu Bakery, Tugu Tea House menyajikan olahan bercita rasa tradisional Jawa mulai dari minuman herbal hingga kue tradisional.

- Debora


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETRONAS Twin Towers Malaysia, Zest of A Nation

Foto – foto Menara Petronas, seringkali menghiasi gambar – gambar di kalender tahunan kita. Baik kalender duduk, maupun kalender gantung. Tapi tahukah sobat Petronas ternyata adalah singkatan kata dari Petroliam Nasional Bhd? Seperti yang dikatakan oleh Tun Dr. Mahathir Mohamad, selaku Former Prime Minister of Malaysia (1981 - 2003) “As an internationally recognised landmark, the Petronas Twin Towers symbolise the courage, ingenuity, initiative, and determination, energy, confidence, optimism, advancement and zest of a nation”. Gedung ini mewakili simbol Malaysia sebagai negara yang cinta akan kebudayaan dan optimis akan kehidupan mendatang. Gedung kembar bertingkat yang menjadi icon Malaysia ini, selesai dibangun pada tahun 1998. Bila kita melihat secara seksama, dari kejauhan Menara Petronas tampak seperti huruf M. Pemilihan huruf M tersebut, memiliki arti multicultural background didalam satu kesatuan negara Malaysia. Menara Petronas dinobatkan sebagai gedung kembar te

Must Visit! Chocolate Kingdom, Singapore

Suka makan coklat? Tempat ini wajib banget sobat kunjungi bila sedang berlibur di Singapore. Sesuai dengan namanya, Chocolate Kingdom menjual berbagai macam coklat dan kopi. Varian rasa, bentuk dan ukurannya pun beragam. Cocok banget dijadikan oleh – oleh, karena banyak varian rasa coklat yang belum dijual di Indonesia. Harganya premium mulai dari 3$, soal rasa gak usah ditanya deh, ENAK BANGEEETT!!! Kemasan coklat baik, jadi bila coklat leleh terkena panas, sobat tinggal memasukan ke lemari pendingin, bentuk coklat akan kembali seperti semula. Disetiap varian rasa coklat yang dijual, terdapat tester yang dapat sobat coba GRATIS!!! Hal tersebut untuk memudahkan sobat dalam memilih coklat mana yang paling sesuai dengan selera sobat. Kesukaanku coklat tiramisu, coklat putih dan coklat durian. Selain coklat disini aku juga membeli kopi durian, untuk oleh – oleh keluarga di Indonesia. Apa coklat kesukaanmu? Sambil berbelanja coklat, coba deh tengok kearah kotak hias kaca

Mengintip Uniknya Taman Slamet, Malang

Taman Slamet adalah salah satu taman kota Malang yang mengusung tema hidden paradise . Taman ini terletak di Jalan Taman Slamet No 8, Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Malang. Walaupun letaknya tidak berada di ruas jalan utama, taman ini sangat ramai dikunjungi. Anda dapat mengunjungi taman ini kapanpun anda mau, karena taman ini buka 24 jam. Biaya parkir Rp 2.000,- per motor, Rp 5.000,- per mobil.   Taman Slamet dapat diakses dari jalan Ijen, Jalan Semeru maupun Jalan Kawi, Malang. Kurang lebih 100 meter dari perpustakaan umum kota Malang (masuk gang di sebelah hotel Kertanegara Premium Guest House). Bila hendak menggunakan angkutan umum, anda dapat naik angkutan kota dengan kode ADL atau AL. Pada malam hari, taman ini indah sekali untuk dijadikan tempat nongkrong bersama kerabat terdekat. Desain taman sangat unik, suasananya juga sangat asri. Banyak spot yang instagramable. Salah satu diantaranya adalah enam buah potongan besi yang membentuk lorong menyerupai gunung, berwa